Rapat : Sekretaris Daerah Pemkab Labuhanbatu Selatan Zulkifli SIP memimpin rapat kordinasi bahas kelangkaan LPG 3Kg dengan mengundang Pertamina dan Hiswana Migas untuk mengatasi kelangkaan gas serta masih tingginya harga dan masih sulitnya masyarakat mendapat gas di kamar kerja Sekda, Kota Pinang, Rabu (4/3).
Pertemuan yang dipimpin Sekda Labuhanbatu Selatan Zulkifli SIP dihadiri Sales Executif LPG Pertamina Medan Widi Hidayat, Ketua tim LPG 3 Kg Hiswana Migas Sumut Muktar Sikumbang, Renhard Hutapea dan Hasoloan Tampubolon dan agen LPG 3 KG Labuhanbatu Selatan UD Handy Ciu Dedi, Rohani dan UD. Rinaldo dan PT Asam Jawa Gasindo serta Asisten II, Ir Ralikul Rahman serta sejumlah pejabat terkait jajaran Pemkab Labuhanbatu Selatan.
Menurut Sekda Zulkifli SIP kelangkaan distribusi LPG 3 Kg di Labuhanbatu Selatan dikarenakan penyebaran pangkalan yang tidak merata serta jarak desa yang sangat berjauhan dan sangat tersebar.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang memiliki penduduk 315.076 jiwa itu, kata Zulkifli sangat mengharapkan penataan distribusi LPG 3 Kg agar masyarakat 54 desa dan kelurahan di 5 kecamatan yakni Kotapinang, Torgamba, Sei Kanan, Silangkitang dan Kampung Rakyat dapat terpenuhi kebutuhan LPG 3 Kg sehingga dilaksanakan rapat untuk mencari solusi dalam mengatasi kelangkaan gas yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Sementara Sales Executif LPG Widi Hidayat mengatakan, sesuai Permen ESDM No 26 dimana dengan penerapan sistem monitoring elektronik serta sosialisasi bahwa tahun 2015 quota akan diberikan pada masing-masing Pemkab/Pemkot sehingga akan mengantisipasi kebocoran, serta kesadaran budaya malu masyarakat yang menggunakan yang bukan haknya. Sehingga perlu dilakukan pola pendistribusian agar penyebaran pangkalan di 54 desa di Labuhanbatu Selatan merata.
Ketua Tim Monitoring LPG 3 Kg DPC Hiswana Migas Sumut Muktar Sikumbang menyarankan agar dalam pengawasan distribusi gas bersubsidi lebih baik, Pemkab Labuhanbatu Selatan membentuk tim monitoring/pengawasan yang diketuai Sekretaris Daerah yang beranggotakan Hiswana Migas, kepolisian sesuai Permendagri No 17 Tahun 2011 tentang distribusi LPG 3 Kg.
Terungkap dalam pertemuan itu, tingginya harga di tingkat eceran LPG 3 Kg di Labuhanbatu Selatan hingga mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu, karena banyaknya pedagang pengecer "along-along" yang membuat masyarakat semakin mengeluh karena tingginya harga.
Untuk itu, diharapkan Pemda segera membentuk tim monitoring distribusi gas bersubsidi dan juga penataan ulang sehingga penyebaran pangkalan dapat merata sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau ketersediaan gas 3 kg.
sumber: hariansib.co
0 comments:
Post a Comment